Tema NonlitererTema nonliterer berisi tarian lepas, gagasannya tersusun dari pengolahan gerak sebanyak-banyaknya yang menimbulkan kesan dalam secara keseluruhan sajian. Gerak tersebut sebagai ekspresi dalam menyikapi hidup dan kehidupan secara luas.
Tari Tunggal
a. Tari Rantak
Tari ini berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Dalam penyajiannya, Tari rantak ini dapat ditarikan secara tunggal maupun kelompok. Masyarakat Sumatra Barat sangat dinamis dan enerjik. Hal itu tergambar pada gerak-gerak Tari Rantak yang sangat lincah, tegas, dan pada umumnya patah-patah. Dalam tarian ini juga terdapat pola kaki dan tangan yang melebar.
b. Tari Margapati
Tari tunggal yang berasal dari daerah Bali ini merupakan salah satu tari Bali yang terkenal, baik di Nusantara maupun mancanegara diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tarian ini berasal dari asal-usul kata marga yang berarti ‘binatang’, sedangkan pati berarti ‘raja’. Tarian ini menggambarkan perilaku seekor raja hutan. Gerakannya didominasi oleh gerak terputusputus dan memiliki aksen gerak mata yang lincah seakan-akan mencari sesuatu.
c. Tari Bondan
Tari Bondan berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Tarian tersebut merupakan tari tunggal yang ditarikan oleh seorang gadis remaja yang membawa payung dan boneka. Tarian ini menggambarkan kasih sayang kakak terhadap adiknya. Sambil menari, penari tersebut menyanyi dan sekalisekali menari di atas kendi kosong. Pada akhir tarian, kendi tersebut dipecahkan.
Ada dua hal yang menjadi daya tarik dan keunikan pada Tari Bunda. Pada tarian ini penari dituntut untuk mampu menyanyi di samping menguasai gerakan tariannya. Selain itu, terdapat gerakan berdiri di atas kendi yang sudah barang tentu memerlukan keseimbangan tubuh yang maksimal