Pengembangan Komputer di Masa Mendatang
Komputer di masa mendatang bisa jadi berbeda dengan komputer pada saat ini, disebabkan adanya pengembangan prosesor ke berbagai arah. Menurut William dan Sawyer (2003) diprediksikan kemungkinan-kemungkinan arah komputasi masa mendatang adalah sebagai berikut.
a. Jenis Chip DSP (Digital Signal Procecing)
Chip DSP merupakan jenis chip yang ditujukan khusus untuk menangani pemrosesan suara dan video dengan pemanipulasian yang sangat cepat. Di masa mendatang, chip seperti ini bisa jadi digunakan dalam komputer, misalnya untuk membantu sistem pende-ngaran manusia.
b. Nanoteknologi
Melalui teknologi ini, atom atau molekul yang berukuran dalam orde nanometer (10-9 meter) dijadikan sebagai dasar untuk menciptakan mesin berukuran sangat kecil yang digunakan untuk menyimpan data atau melakukan tugas-tugas tertentu. Sebagai contoh, komputer molekuler menggunakan sebuah molekul untuk menggantikan transistor silicon, sedangkan komputer titik (dot computer) menggunakan sebuah elektron untuk menggantikan transistor.
c. Komputasi optik (opto elektronik)
Komputasi di masa mendatang bisa jadi tidak lagi menggunakan elektronika melainkan memakai optik. Dengan demikian, cahaya akan menggantikan elektron dan diharapkan komputasi optik dapat memroses ratusan kali lebih cepat daripada komputer yang berbasis elektris.
d. Komputasi DNA (Biochip)
Komputasi ini didasarkan kenyataan bahwa informasi dapat ditulis ke setiap molekul DNA. Dengan menggunakan bioteknologi, DNA sintesis dapat dipakai untuk mempresentasikan sejumlah simbol untuk menggantikan sistem biner.
e. Komputasi kuantum
Komputasi ini didasarkan pada teori mekanika kuantum. Informasi tidak lagi dinyatakan dengan 0 dan 1, tetapi dinyatakan dengan keadaan partikel dasar. Sebagai contoh, atom-atom hidrogen dapat dibuat untuk membentuk saklar hidup atau mati seperti transistor pada komputer.
Di dalam siklus informasi terdapat 7 (tujuh) tahapan sebagai berikut.
1) Data
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut, sebagai contoh data pribadi mahasiswa, data nilai siswa, data quesioner, dan data guru. Hal ini belum bisa bercerita banyak ke lembaga.
2) Input
Data-data yang ada diinputkan untuk segera ditindaklanjuti ke dalam proses pengolahan.
3) Proses
Data-data yang telah diinputkan melalui dan menggunakan suatu model tertentu. Contohnya nilai mahasiswa yang dihasilkan berupa nilai angka, di mana data ini masih kurang tepat bagi penerimanya jika terbiasa dengan grade. Supaya lebih tepat, maka diolah dengan model perhitungan dengan range untuk mendapatkan grade nilai. Pada proses ini data-data tersebut disimpan ke dalam database dan dapat diambil kembali untuk melakukan suatu proses.
4) Output
Data-data yang telah diproses dengan model tertentu, selanjutnya menghasilkan informasi.
5) Penerima
Penerima selanjutnya menerima informasi tersebut. Hal ini penerima merupakan orang yang berkepentingan dengan informasi tersebut.
6) Keputusan dan tindakan
Penerima yang telah menerima informasi tersebut, selanjutnya membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan.
7) Hasil tindakan
Penerima yang telah membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan, maka akan menghasilkan suatu tindakan yang akan membuat sejumlah data lagi. Data-data tersebut dikumpulkan sebagai input, selanjutnya diproses kembali melalui suatu model dan seterusnya.