Faktor-faktor gejala alam yang menyebabkan terjadinya pelapukan fisis, yaitu:
a) Perubahan Suhu
Adanya perubahan atau perbedaan suhu siang hari dan malam hari yang sangat tinggi dan disebut sebagai amplitudo suhu harian, terutama di daerah gurun pasir mengakibatkan bongkahan batuan setempat menjadi retak, pecah, dan mengelupas. Pada siang hari di daerah gurun suhu udara sangat penas dan ketika malam hari tiba subu udara turun drastis sangat dingin. Proses perubahan suhu udara ini lama kelamaan mengakibatkan bongkahan batuan menjadi hancur
b) Insolasi (Sole = Matahari)
Insolasi yaitu pelapukan yang disebabkan penurunan suhu udra yang mendadak. Di daerah gurun, ketika panas terik kemudian turun hujan tiba-tiba, terjadi penurunan suhu udara yang tiba-tiba. Pada saat itu kerutan batuan berlangsung sangat tiba-tiba pula. Maka pecahlah butiran batuan gurun dengan iringan suara yang berdentang.
c) Pembekuan Air dalam Celah Batuan
Genangan air di celah-celah batuan, pada malam hari akibat penurunan suhu sampai beberapa derajat di bawah nol menyebabkan air tadi berubah menjadi es. Ketika genangan air di celah batuan itu berubah menjadi es. Ketika genangan air di celah batuan itu berubah menjadi es volumenya lebih besar dan menekan celah batuan. Jika proses ini terus berlangsung dalam waktu lama, akibatnya bongkahan batuan menjadi hancur.
d) Warna Mineral Batuan
Perbedaan warna mineral pembentuk batuan pun menyebabkan perbedaan pemuaian bagian-bagian batuan. Jika proses pemuaian itu terus-menerus menyebabkan berlangsungnya pelapukan mekanik. Warna mineral batuan yang gelap bersifat cepat menyerap panas, energi panas yang diserapmengakibatkan batuan memuai.
Faktor-faktor penyebab terjadinya erosi antara lain:
1) Aliran Air
Berdasarkan bentuk atau tipe erosinya, terdapat 5 macam erosi air yaitu
- Erosi Percikan (splash erosion), terjadi karena tenaga tetesan air hujan memecahkan bahan mineral seperti batu, kerikil, debu, dan partikel tanah.
- Erosi Permukaan (sheet erosion), erosi yang mengikis tanah bagian atas sehingga kesuburan tanah berkurang
- Erosi Alur (riil erosion), terjadi karena pengumpulan aliran air permukaan yang membentuk alur-alur.
- Erosi Parit (gully erosion), merupakan perkembangan erosi alur yang membentuk parit-parit yang lebih dalam dan lebar.
- Erosi Air Terjun (water fall erosion), terjadi pada lereng yang curam atau terjal di mana terdapat air terjun.