Motif tumpal, yaitu bentuk yang terbentuk dari dasar segitiga sama kaki, berfungsi untuk hiasan pinggir seperti motif hias sarung Jawa Timur
Apa saja Bahan-bahan yang dipergunakan untuk menganyam ?
Bahan-bahan yang dipergunakan untuk menganyam relatif sederhana dan mudah ditemukan di wilayah Nusantara, misalnya rotan, daun tal (palmyra), gebang (corphya) yang dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur, ilalang, daun kelapa, daun lontar, bambu, dan tali. Beberapa daerah penghasil anyaman adalah Tasikmalaya (Jawa Barat), NTT, Lombok, Bali, dan Padang
Jelaskan bentuk geometris dan bentuk nongeometris?
Bentuk geometris adalah bentuk yang menyerupai bentuk ilmu ukur seperti segiempat, lingkaran, atau segitiga. Bentuk ini ditampilkan dalam bentuk motif tumpal meander dan pilin. Adapun motif nongeometris adalah motif flora dan fauna serta bentuk lainnya seperti batu dan awan.
Sejak kapankah Kerajinan gerabah di Indonesia?
Kerajinan gerabah di Indonesia telah dikenal sejak zaman Neolitikum (zaman prasejarah/zaman batu baru) sekitar 3000– 1100 SM.
Apa saja bentuk motif yang biasanya terdapat pada gerabah?
Beberapa motif yang biasanya terdapat pada gerabah antara lain motif geometris, anyaman, tumpal, pilin tunggal, pilin berganda, dan meander. Selain itu ada juga motif yang mendapat pengaruh luar seperti motif awan, burung phoenix, swastika, dan matahari. Teknik yang digunakan untuk membuat motif tersebut biasanya dengan cara ditoreh, dicungkil, dipukul, dan ditempel.
Apa saja peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah?
Peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah, antara lain pisau cukil yang terbuat dari kayu/bambu, sundip yang terbuat dari kawat, butsir dengan tangkai kayu, tali pemotong, meja putaran (subang pelarik), kayu salab atau kayu rol penggilas, dan pisau.