Skala pada Reamur sama seperti pada Celsius, hanya titik atasnya 80 sebagai derajat panas dari air yang sedang mendidih pada tekanan udara satu atmosfer (1 atm). Begitu juga angka 0 (nol) dipakai sebagai skala terbawah dari es yang sedang mencair pada tekanan udara satu atmosfer (1 atm). Dari perbandingan antara skala suhu Celsius dengan skala suhu Reamur maka keduanya memiliki hubungan yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan:
Selain itu, di Amerika menggunakan skala suhu Fahrenheit. Pada skala Fahrenheit, es yang sedang mencair diberi nilai 32 °F dan air yang mendidih 212 °F. Sehingga antara Celsius dengan Fahrenheit memiliki perbandingan di mana 0 °C itu sama dengan 32 °F, dan 100 °C sama dengan 212 °F. Dari perbandingan itu terbentuklah hubungan antara skala suhu termometer Celsius dengan skala suhu termometer Fahrenheit dalam bentuk persamaan:
Sedangkan hubungan antara skala Reamur dan Fahrenheit dalam bentuk persamaannya:
Sedangkan satuan suhu berdasarkan Sistem Internasional (SI) menggunakan satuan Kelvin. Besaran pokok suhu dengan satuan SI Kelvin sebagai hasil temuan dari Lord Kelvin (William Thompson), ahli fisika dari Skotlandia. Menurut Kelvin, pada tekanan 1 atm, air yang mendidih memiliki nilai 373 K dan es mencair bernilai 273 K. Derajat Kelvin tidak usah meggunakan simbol derajat (°). Seperti pada 273 K bukan 273 °K atau 373 K bukan 373 °K. Suhu 273 K itu setara dengan 0 °C, dan suhu 373 °K setara dengan 100 °C. Skala suhu Kelvin ditetapkan sebagai suhu mutlak atau disebut suhu absolut, karena pada suhu 0 K atau – 273 °C itu energi kinetik benda dianggap dalam keadaan diam yang berarti nol (0).
Sehingga antara Celsius dengan Kelvin memiliki hubungan dengan bentuk persamaan diatas.