Anatomi batang monokotil
Anatomi batang monokotil sangat berbeda dengan anatomi batang dikotil. Epidermis tanaman monokotil memiliki dinding sel yang tebal. Di bawah epidermis terdapat jaringan tipis yang terdiri atas jaringan sklerenkim yang merupakan kulit batang. Kulit batang berperan memperkuat dan mengeraskan bagian luar batang.
Ikatan pembuluh menyebar di seluruh batang, tetapi yang paling banyak pada daerah yang mendekati kulit batang. Ikatan pembuluh floem berdampingan dengan xilem yang dikelilingi sklerenkim. Tipe ikatan pembuluh ini disebut vibrovassal. Pada monokotil tidak terdapat kambium. Jadi, pertumbuhan yang terjadi hanya memanjang untuk memperbesar batang melalui pembentukan rongga reksigen sehingga pembesaran batang sangat terbatas. Berbeda dengan batang dikotil, anatomi atau struktur batang monokotil muda dan monokotil tua memiliki struktur yang persis sama.
Susunan anatomi batang dikotil tanaman herba
Tanaman herba, seperti tanaman kacang-kacangan, bagian luarnya terdapat epidermis. Batang tanaman herba tidak memiliki kambium gabus. Anatomi batang dikotil tanaman herba, tidak begitu berbeda, baik struktur maupun fungsinya. Perbedaan yang jelas, yaitu aktivitas kambium yang menyebabkan perbedaan jumlah floem dan xilem. Jumlah floem dan xilem yang dibentuk lebih sedikit. Bagian korteks tersusunmenyimpan cadangan makanan.
Untuk mengetahui struktur sel pada batang monokotil.
Alat dan Bahan
1) kertas isap 5) kaca objek 8) pinset
2) anilin sulfat 6) kaca penutup 9) silet
3) batang muda tumbuhan jagung
4) mikroskop 7) kaca penutup
Cara Kerja
- Siapkan batang muda tumbuhan jagung yang masih segar.
- Buatlah sayatan melintang setipis mungkin, dengan menggunakan silet pada akar tersebut.
- Simpanlah sayatan tersebut pada kaca objek yang telah ditetesi anilin sulfat.
- Amati preparat tersebut di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil. Setelah itu, untuk melihat bentuk-bentuk jaringan pada batang, gunakan perbesaran kuat
- Gambarlah setiap jaringan yang terlihat dan berilah keterangan bagian-bagiannya.