Mengenal ragam atau laras bahasa
Dalam kegiatan berbahasa, kita harus mencermati ragam bahasa yang digunakan. Pada saat berbicara dengan orangtua atau guru, tentu ragamnya berbeda apabila berbicara dengan teman atau adik. Demikian pula ragam bahasa di lingkungan terminal akan berbeda dengan ragam bahasa di sekolah. Ragam bahasa untuk meluapkan kegembiraan akan berbeda dengan ragam bahasa pada waktu sedih atau marah. Dengan demikian, ragam bahasa biasanya dipengaruhi oleh dengan siapa, di mana, bagaimana situasi, dan untuk kepentingan apa. Seorang pengguna bahasa tentu harus terampil dalam memilih dan menggunakan ragam bahasa tertentu.
Laras atau ragam bahasa berkenaan dengan cara pelafalan bunyi bahasa atau logat bahasa. Ragam bahasa dapat dilihat dari asal daerah penutur, pendidikan penutur, dan sikap penutur. Ra gam bahasa penutur dari satu daerah tertentu akan berbeda dengan penutur dari daerah lainnya. Penutur dari Sunda, Jawa, Batak, Tapanuli, tentu akan memiliki kekhasan ragam bahasa. Ragam bahasa menurut segi pendidikan formal pun akan berbeda. Pelafalan fonem f dan ks, pada kata fakultas, film, fitnah, kompleks yang dikenal dalam ragam bahasa orang yang berpendidikan bervariasi dengan pakultas, pilem, pitnah dan komplek,dalam ragam bahasa yang kurang \ berpendidikan.
Dalam berkomunikasi, dikenal pula ragam atau laras bahasa tulis dan ragam bahasa lisan. Ragam bahasa adalah variasi pemakai an bahasa, baik lisan maupun tulisan. Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui lisan atau tuturan. Dalam perwujudannya, ragam bahasa lisan dibantu oleh bahasa tubuh, gerak-gerik, mimik muka, intonasi, dan isyarat. Dengan demikian, walaupun menggunakan kalimat yang tidak sempurna, lawan bicara akan tetap memahami maksudnya.
Ragam bahasa lisan baku diperlukan ketika kita bertutur dalam suasana lingkungan yang resmi, percakapan di dalam rapat, berpidato, pada waktu mengajar, pada waktu berceramah, dan sebagainya. Ragam bahasa tulisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui tulisan. Dalam ragam bahasa tulisan, kejelasan maksud kalimat ditentukan oleh kelengkapan struktur kalimat. Dengan demikian, fungsi subjek, predikat, objek, dan hubungan antarafungsi kalimat harus jelas.
Pemakaian ragam bahasa tulis (dalam karangan ilmiah dan karangan sastra), tentu berbeda. Hal itu sesuai dengan tujuan dari karangan itu sendiri. Tujuan karangan ilmiah adalah untuk menyampaikan informasi berupa pengetahuan. Sementara karangan fiksi (sastra) lebih menekankan pada unsur hiburan yang bertujuan menyentuh sendi-sendi batin sehingga menimbulkan nilai rasa bagi para pembacanya. Oleh karena itu, karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa yang denotatif atau lugas.
Dalam karangan sastra, ragam bahasa yang digunakan adalah kata yang yang mengandung makna luas, makna tambahan, dan memiliki penafsiran yang beragam di samping makna sebenarnya atau makna konotasi. Dengan demikian, ragam bahasa tersebut dapat menggugah imajinasi pembaca