Membuat peta dengan cara sederhana harus didahului dengan pengukuran jarak dan arah.
1. Pengukuran Jarak
Pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan meteran, tongkat, kayu, dan alat lain yang bisa memenuhi kebutuhan pengukuran jarak sebagai titik tolak pengukuran. Data tersebut kemudian digambarkan dalam peta dengan menggunakan skala.
2. Pengukuran Arah
Pengukuran arah dilakukan dengan menggunakan kompas. Pengukuran arah dengan kompas dimulai dari utara kompas sebagai 0° dan dihitung searah jarum jam sampai 360°. Besarnya arah dari 0° ini disebut azimuth atau magnetik azimuth.
Adapun tahapan-tahapan pembuatan peta secara sederhana adalah:
- Mempersiapkan alat pengukur jarak yang terdiri atas meteran, kayu, tongkat, dan pengukur jarak yang lain.
- Mempersiapkan pengukur arah yang berupa kompas.
- Mempersiapkan kertas gambar dan alat-alat tulis.
- Menentukan titik awal pembuatan peta di permukaan bumi.
- Dari titik awal tersebut tentukan kearah mana kalian akan menuju, jangan lupa di catat dengan jelas.
- Setiap tempat yang mengalami perubahan arah harus dicatat dengan lengkap jarah dan arah perubahannya.
- Pengukuran jarak dan arah pada akhirnya harus bertemu atau kembali ke titik awal sehingga menghasilkan garis yang berhubungan
- Hasil pengukuran jarak dan arah yang sudah dicatat kemudian tuangkan ke gambar dengan menggunakan skala tertentu. Contohnya, dari titik awal menuju titik berikut jaraknya 100 m, maka di kertas gambar bisa buat
- cm, artinya setiap 10 cm pada peta mewakili 100 m di permukaan bumi.
- Jika dari titik kedua menuju ketitik ketiga jarak sebenarnya 150 m, maka panjang garis di peta adalah 15 cm, dan seterusnya.
- Setelah selesai, lengkapi dengan informasi-informasi lain yang perlu digambarkan dengan menggunakan simbol. Peta yang sudah selesai dilengkapi dengan komponen-komponen lain sehingga menjadi peta utuh yang meskipun sederhana tapi sempurna.