Pengertian Puisi
Puisi mencakup gabungan unsur-unsur berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindra, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan yang bercampur baur Dengan adanya unsur-unsur itu maka dalam membaca puisi diperlukan sikap terbuka yang kreatif. Kita tidak dapat serta-merta menangkap makna puisi seperti halnya orang membaca karya prosa. Barangkali kita bisa langsung menangkap apa yang diceritakan dalam puisi, namun untuk memahami isi ceritanya masih diperlukan renungan dan pembacaan kembali yang lebih cermat.
 
Dari uraian di atas, agar pendengar atau pembaca puisi dapat mendapatkan perasaan yang bercampur baur dengan emosi, imajinasi, ide, nada, dan lain-lain, kalian harus benar-benar memerhatikan intonasi, tekanan, nada, durasi, perhentian (jeda), dan lafal. Mengapa harus diperhatikan? Karena dengan memperhatikan keenam hal itu, pendengar atau pembaca puisi dapat memahami puisi tersebut. Telah disebutkan di awal bahwa pada bagian ini kalian akan mendiskusikan intonasi, tekanan, nada, durasi, perhentian (jeda), dan lafal dalam pembacaan puisi.
Menyimak dan Memberikan Penilaian pada Pembacaan Teks Pidato
Pidato
 diterima oleh pendengarnya dengan cara menyimak atau mendengarkan. Oleh
 karena itu, bukan penampilan fisik yang diutamakan dalam melaksanakan 
pembacaan teks pidato, melainkan cara penyampaian pidato yang benar. 
Cara penyampaian yang benar akan memudahkan pendengar memahami hal-hal 
yang dibicarakan oleh orang yang berpidato.
 
Ada beberapa 
aspek yang harus diperhatikan oleh orator (orang yang ahli berpidato) 
supaya orang yang menyimak pidato memahami isi pidato, di antaranya 
lafal tekanan, intonasi, dan jeda. Mengapa aspek-aspek tersebut harus 
diperhatikan? Aspek-aspek tersebut dapat membantu orator agar isi pidato
 dapat sampai kepada pendengar sesuai dengan tujuan pidato. Misalnya, 
seorang orator berpidato untuk tujuan menyakinkan atau membuat pendengar
 yakin untuk menyetujui pendapatnya. Oleh karena itu, orator harus 
memerhatikan Lafal tekanan, intonasi, dan jeda