PELAJARAN SEKOLAH SMP SMA

  • Ipa
  • Ips
  • PKn
  • Penjaskes
  • Kesenian
  • B Indonesia
  • Ekonomi
  • TIK
  • Prakarya
Home » b indonesia » Rumus Membaca Cepat Berbagai Teks Nonsastra

Thursday, February 13, 2014

Rumus Membaca Cepat Berbagai Teks Nonsastra

Membaca Cepat Berbagai Teks Nonsastra
Membaca merupakan salah satu bentuk kegiatan berbahasa yang menyerap informasi yang disajikan dalam bentuk laporan tertulis. Ada banyak jenis dan ragam membaca, salah satunya adalah membaca cepat. Soedarso (1993) dalam sistem membaca cepat dan efektif, mengatakan bahwa membaca cepat merupakan keterampilan memilih isi bahan yang harus dibaca sesuai dengan tujuan, keperluan, dan tidak membuang-buang waktu untuk menekuni bagian-bagian yang tidak perlu. Atas dasar hal tersebut, membaca cepat dilakukan dalam tempo yang singkat untuk memperoleh informasi yang banyak. Dalam hal ini, pandangan mata pembaca langsung meluncur, menyapu halaman-halaman teks bacaan, danmemilih hal-hal yang sesuai dan diperlukan. Membaca cepat ini cocok digunakan oleh seseorang ketika membaca surat kabar atau majalah populer dengan tujuan:
(1)mencari acara siaran televisi yang menarik,
(2) mencari iklan jual beli rumah/mobil,
3) mengetahui jadwal perjalanan kereta api,
(4)melihat angka-angka statistik, dan lain-lain.
Di samping itu, membaca cepat juga cocok digunakan ketika seseorang melakukan hal berikut, seperti:
 (1) mencari alamat atau nomor telepon,
(2) mencari makna kata tertentu dalam kamus,
(3) mencari lema (entri) dalam indeks. Dalam keperluan tertentu, membaca cepat (skimming) juga dapat dilakukan ketika seseorang membaca teks dengan tujuan untuk mengetahui garis besar isi bacaan. Kecepatan membaca teks dapat diukur atas dasar jumlah kosakata yang dapat dibaca dalam setiap menit




Salah satu indikator bahwa kegiatan membaca itu berhasil dilaksanakan bisa diamati dari tingkat pemahaman pembaca terhadap substansi teks yang dibacanya. Realisasi dari pemahaman tersebut bisa dilihat dari kemampuan untuk menjawab pertanyaan seputar masalah teks yang dibaca, menceritakan kembali isi teks sampai menyebutkan ide pokok dari teks tersebut baik secara global
maupun secara rinci. Kemampuan menjawab pertanyaan itu bisa diamati dari rangkaian kata yang membentuk kalimat, baik dalam bentuk kalimat tunggal (sederhana) maupun dalam bentuk kalimat majemuk setara (koordinatif) atau bertingkat (subordinatif). Kalimat tunggal berupa sebuah klausa, sedangkan kalimat majemuk terdiri atas dua klausa atau lebih. Sebuah klausa yang lengkap dapat berstruktur subjekpredikat (SP), subjek-predikat-objek (SPO), atau subjek-predikatpelengkap
(SPPel). Ketiga struktur tersebut dapat disertai keterangan (K) atau tidak.

Contoh kalimat tunggal/sederhana
a. Ayahnya berdagang. (SP)
b. Sang adik pergi dengan meninggalkan persoalan. (SPO)
c. Keluarga besarnya kehilangan figur yang dicintainya. (SPPel)
Kalimat majemuk setara ditandai oleh penggunaan kata penghubung setara (konjungsi koordinatif) di antara klausa yang membentuknya, misalnya kata dan, serta, tetapi, melainkan, atau. Sementara itu, kalimat majemuk bertingkat ditandai oleh penggunaan konjungsi bertingkat (subordinatif) di antara klausa yang membentuknya, misalnya kata sehingga, maka, (oleh) karena, (oleh) sebab), jika, jikalau, kalau, ketika, tatkala, setelah.

Contoh kalimat majemuk
a. Yasser Arafat meninggal dunia sebelum ia dapat mewujudkan cita-cita besarnya. (Kalimat majemuk bertingkat)
b. Yasser Arafat sempat memproklamasikan kemerdekaan bangsanya di depan peserta SU PBB, tetapi pernyataannya dicabut kembali pada akhir pidatonya. (Kalimat majemuk setara).

f
Share
t
g+
Share
?
k
7:44 AM

Belum ada komentar untuk "Rumus Membaca Cepat Berbagai Teks Nonsastra"

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Find Us :

Mengenai Saya

k
View my complete profile
Powered by Blogger.
Copyright 2013 PELAJARAN SEKOLAH SMP SMA - All Rights Reserved
Template by Evotemplates.Net - Powered by Blogger